7 ILMUAN MATEMATIKA MUSLIM
Mungkin kita sudah sering mendengar
istilah algoritma, Dalam
kamus besar bahasa Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis untuk
memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Sebenarnya nama
algoritma diambil dari nama julukan penemunya yaitu al-Khawarizmi
seorang matematikawan muslim yang dilahirkan di Khawarizm, Uzbekistan.
1.Al-Khawarizmi (Khawarizm,Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad, 266 H/850 M).
Ilmuwan muslim, ahli
di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi. Nama lengkapnya adalah Abu
Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal dengan
nama Algoarisme atau Algorisme.
2. Al-Kindi
Ia adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof Muslim pertama. Al-Kindi lahir dari keluargaberdarah Arab yang berasal dari suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah Arab Selatan.
Ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika. Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
3.Al-Karaji
Pada awal abad
ke-8 M, peradaban Islam telah menguasai teknologi mesin air.
Karya Muhammad
Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century. Menurut
Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah
revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.
Karyanya yakni mengenai kanonik
tabel koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan perluasan bentuk).
Al-Karaji dianggap sebagai ahli
matematika terkemuka dan pandang sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar
dari operasi geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya
dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini.
4.
Al-Batani
Zaman keemasan Islam juga melahirkan
pakar-pakar di bidang trigonometri. Mereka antara lain adalah Al-Battani
(850-929), Al-Biruni (973-1050), dan Umar Khayyam. Al-Battani atau Muhammad Ibn
Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak trigonometri. Ia lahir di
Battan, Mesopotamia, dan meninggal di Damaskus pada tahun 929. Al-Battani
adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria. Dia merupakan astronom Muslim
terbesar dan ahli matematika ternama.
Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan orang pertama yang menyusun tabel cotangen.
Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan orang pertama yang menyusun tabel cotangen.
5.
Al-Biruni
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Enam ratus tahun sebelum Galgeo, Al-Biruni telah membahas teori-teori perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi dan menentukan keliling bumi dengan cara yeng lebih akurat. Dengan bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai macam tempat di dunia.
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Enam ratus tahun sebelum Galgeo, Al-Biruni telah membahas teori-teori perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi dan menentukan keliling bumi dengan cara yeng lebih akurat. Dengan bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai macam tempat di dunia.
6.
Umar Khayam
Selain itu, tokoh matematika lain
yang tak kalah terkenal adalah Umar Khayyam. Kendati ia lebih dikenal sebagai
seorang penyair, namun Umar Khayyam memiliki kontribusi besar dalam bidang
matematika, terutama dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia merupakan
matematikawan pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan
tingkat tinggi dalam aljabar, dan memperkenalkan solusi persamaan kubus.
7.
Ibnu Sina
seorang tokoh cendekiawan muslim
yang besar di bidang kedokteran, seorang ilmuwan yang magnum opus-nya berjudul
Canon (al-Qanun fi al-Tibb) menjadi buku teks kedokteran di
universitas-universitas Eropa selama lebih dari 5 abad. Selain itu, dia juga
seorang ahli geologi, ahli matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan
dari eksponen), ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan,
dan seorang guru. Lahir di daerah Bukhara, Asia Tengah, pada tahun 981 Masehi.
Bakat dan ketekunannya yang besar mengantarkan menjadi dokter yang diakui
masyarakat Bukhara pada usia17 tahun. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak
Pengobatan Modern”. Dia juga pendiri Avicennian logika dan filosofis dari
sekolah Avicennism, yang berpengaruh pada kaum Muslim dan sekolah pemikir